Musim hujan kembali datang. Para nyamuk seperti mati satu tumbuh seribu. Memang, nyamuk lebih terasa banyak di musim kemarau. Namun, di musim hujan mereka jadi lebih rajin untuk berkembang biak. Begitu lahir baru, ia merasa langsung cukup mampu untuk berburu.
Nyamuk dulu pun ternyata berbeda dengan nyamuk sekarang. Jika dulu, jentik nyamuk butuh waktu 12-14 hari untuk berubah menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk sekarang hanya butuh waktu 9 hari dalam pertumbuhannya. Karena para nyamuk masa kini adalah nyamuk dewasa prematur, maka tubuhnya semakin kecil, tapi nafsu makannya semakin bertambah. Frekuensi makannya juga meningkat.
Nyamuk-nyamuk kekinian itu pun perlahan berevolusi menjadi semacam iblis bagi manusia. Ketika iblis diriwayatkan hidup di dalam aliran darah setiap manusia, nyamuk-nyamuk iblis hidup layaknya vampir yang menghisap darah. Darah, di dunia ini banyak sekali yang menginginkannya.
Nyamuk-nyamuk iblis bukan saja mengincar darah, ia melesat ke semua celah-celah. Menghabisi siapa saja yang bisa dihabisi. Tanpa pandang bulu siapa pun yang ia sebut sebagai lawannya. Jika begitu besarnya keinginannya untuk membunuh, apakah ada yang pernah bertanya, apakah nyamuk kanibal? Pertanyaan ini, ingin sekali aku jawab tidak. Bagiku nyamuk bisa menjadi kanibal, ketika keinginannya makan, tak bisa terpenuhi. Di dunia ini, adakah yang lebih bertahan selain kepentingan?
Suatu hari ada seekor cicak yang tengah terjaga. Makan seperti biasa yang biasa mereka lakukan. Tiba-tiba ada seekor nyamuk yang tidak diketahui dari mana datangnya, hinggap di dekatnya. Hmm … kesempatan besar. Hap! dimakanlah si nyamuk kecil itu oleh seekor cicak di dinding.
Esok paginya, kutemukan seekor cicak mati. Terjatuh dari langit-langit ruang tamuku. Kata cicak yang lain, ia mati karena memakan nyamuk.
Wkwkwk,,, lucu sekali bang
LikeLike