Bagaimana Membuat Quotes yang baik?

Dalam kehidupan, seringkali manusia membutuhkan sebuah dorongan atau inspirasi untuk melakukan banyak hal. Dari yang ragu, menjadi tidak ragu. Dari yang salah, menjadi benar. Dari yang tidak tahu, menjadi tahu, dan lain sebagainya. Itulah yang akhirnya memunculkan sebuah ide, bernama quotes.

Quotes merupakan sebuah rangkaian kata yang mengandung sebuah arti atau makna tertentu. Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan, saat seseorang membuat quotes. Antara lain :

1. Diksi (pilihan kata)

Diksi adalah hal pertama, dan berperan sangat vital. Seseorang yang memang ingin membuat quotes harus menggunakan pilihan kata yang tepat, dan memiliki pemaknaan yang kuat. Sehingga quotes yang dihasilkan tidak perlu bertele-tele, menggunakan banyak kata, tetapi maknanya tidak memberikan kekuatan. Jika memang ingin membuat quotes, maka harus bisa menemukan diksi-diksi yang memberikan rasa dalam kata. Lalu dipadu padankan, akhirnya menjadi kalimat quotes yang singkat, padat, dan powerfull.

2.  Inspirasi

Untuk membuat quotes yang baik, maka juga penting untuk melakukan riset. Agar mampu menggali, apa saja kegelisahan, cara berpikir, masalah yang cocok diangkat, serta bagaimana seseorang mampu termotivasi dari quotes yang dibuat. Pada prinsipnya, riset sangat dibutuhkan sebelum melakukan berbagai macam hal.

Dalam hal inspirational quotes, maka dibutuhkan riset : Apa yang membuat orang tidak termotivasi, dan apa yang bisa membuat orang lain termotivasi. Ada dua jenis risetnya. Masalah dan solusi.

Jika pembuat quotes tidak melakukan ini, menurut saya, tetap bisa saja menulis quotes. Tetapi seberapa besar kekuatan quotes itu mempengaruhi orang lain, itu akan menjadi berbeda. Lalu apa tujuan membuat inspirational quotes, jika tidak ada orang lain yang merasa terpengaruh dan terinspirasi?

3. Gaya bahasa

Gaya bahasa adalah salah satu hal penting untuk diperhatikan saat menulis quotes. Dengan menggunakan gaya bahasa yang tepat, mampu membuat quotes tersebut diingat dengan baik oleh pembaca. Selama ini, gaya bahasa digunakan oleh banyak jenis tulisan, untuk menyampaikan pesan dengan lebih megena, karena mengedepankan rasa. Rasa, sangat penting. Karena dengan rasa, pesan bisa sampai dengan lebih mudah, dan sifatnya memorable. 

4. Tema

Tema sangat terkait dengan quotes yang akan dibuat. Jika seorang amatir, ingin membuat sebuah quotes, maka penting untuk menuliskan secara spesifik tentang tema quotes. Misal, tema umumnya adalah menulis dan inspiratif. Maka, penting untuk membuat daftar jawaban dari hal-hal terkait menulis dan inspiratif. Jawaban-jawaban itu, bisa diawali dari pertanyaan-pertanyaan. Misal, apa arti menulis untuk saya? Apa manfaat menulis untuk saya? Mengapa menulis itu penting untuk dilakukan? Apa saja yang bisa membuat orang suka menulis? Apa saja usaha yang telah saya lakukan untuk menulis? Apa yang akan saya lakukan jika saya merasa sedang tidak punya ide? dan lain sebagainya.

Jawaban-jawaban dari pertanyaan itu, akan mengerucutkan dalam tema spesifik. Dari tema spesifik, maka pembuat quotes bisa mendapatkan gambaran khusus untuk dituliskan ke dalam kalimat quotes.  Semakin spesifik tema yang diangkat, semakin mampu menjadi kekuatan bagi pembaca quotes.

Itulah keempat hal penting yang menurut saya perlu diperhatikan saat membuat quotes. Diharapkan quotes yang dihasilkan dari proses tersebut mampu menghasilkan kekuatan, solusi, dan inspirasi bagi pembaca atau pendengar.

Coba bedakan antara quotes biasa dengan quotes yang sudah biasa didengar. Quotes bisa saja abadi, bahkan meskipun pembuat quotes itu telah tiada. Quotes-nya masih selalu diingat dan didengungkan. Kenapa? Karena pesan yang ia sampaikan merupakan racikan yang tepat antara diksi, gaya bahasa, rasa, tema, paham masalah yang dihadapi, serta merupakan solusi.

Sebenarnya, menurut saya pribadi, quotes itu tidak untuk sengaja dibuat. Saat Anda mendengar inspirational quotes dari tokoh-tokoh besar, misal : Ir. Soekarno, Gus Dur, Emha Ainun Najib, Gus Mus, dan lain-lain, apakah beliau memang sengaja membuat quotes untuk menginspirasi orang lain? Saya berkeyakinan tidak. Namun, pada kenyataannya, banyak sekali kata-kata beliau yang dikutip, dan diangkat sebagai quotes. Tanya kenapa? Bagi saya, karena kalimat yang para tokoh sampaikan, secara tidak langsung mampu memberikan pengaruh bagi pendengarnya. Mampu mengusik rasa.

Namun, jika Anda memang sengaja membuat quotes, baiklah. Namun, buatlah quotes dengan baik. Sampaikan pesan dengan benar-benar mengedepankan rasa, tetapi juga memainkan logika dengan tepat. Keempat hal di atas, semoga bisa turut membantu untuk mencerahkan.

Published by ardhist

Mari bertemu di Instagram @ruangtitikkoma

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: