Apa itu hidup?
Sebagai kerikil yang menyempil di sela-sela roda kendaraan,
Berputar mengikuti alur putar,
berpusar-pusar menggelinding di jalanan.
Kadang terpelanting ke tepian, tertendang ke tengah, hingga digilas kembali roda lain.
Menyempil kembali, berturut jalur tak menahu arah langkah tujuan.
Apakah masih penting pertemuan dengan hakikat kehidupan?
Apakah pun kelak, perjalanan akan membuahkan perjumpaan?
Aku tak ingin tahu.
Setiap kali, habis memikirkan alasan untuk hidup.
Tanpa itu, rentang waktu,
seringkali terlampau panjang.
— tahun dua.